Sabtu, 01 Februari 2014

satria 2tak limited edition SALAM NGEBUL,,!!!!!!!!!

Porting silinder 2 tak Porting istilah prakteknya di dunia motor ialah mendesain ulang lubang-lubang di silinder, ada juga istilah porting head silinder namun yang akan kita bahas kali ini tentang porting silinder, orang awam biasanya menyebut dengan korek harian. Jika bertanya apa penting memporting ulang silinder? Jawabannya tentu perlu, namun harus di sesuaikan dengan tujuan pemakaian motornya apakah untuk harian, balapan, dan sebagainya. Melakukan porting ulang silinder berakibat power motor bertambah, namun fatalnya jika kalkulasi dalam porting terlalu berlebih yang ada power mesin drop dari standarnya. Berikut ini adalah efek-efek, dan fungsi dari porting ulang silinder mesin 2 tak atau 2 stroke dan ukuran aman untuk melakukan porting silinder. Exhaust port Para mekanik umumnya mematok ketinggian lubang buang dari bibir/ujung silinder atas sesudah head silinder di lepas. Terlalu tinggi mengangkat lubang buang (exchaust port) akan berakibat power motor saat keluar tidak bisa di kontrol (liar) dengan putaran grip gas (di anggap setingan karburator dan pembakaran pas). Mengangkat lubang buang (exchaust port) akan mengurangi rasio kompresi karena volume bersih ruangan silinder berkurang akibat porting lubang-lubang tadi, namun tidak terlalu drastis. Idealnya pemapasan ketinggian exchaust port untuk motor semi harian cukup 2 mm meter saja yang di buang untuk menghindari motor terlalu liar. Transfer Port Di maksudkan supaya suplai gas (campuran udara dan bensin) dari ruang crangcase lebih cepat mengisi ruang silinder untuk nantinya di hantarkan oleh piston saat naik ke TMA. Ketinggian di patok dari bibir silinder, normalnya papasan 1 s/d 2 mm. Pertahankan sudut bentuk asli standar lubang transfer, jika memang ingin merubah sudutnya para tuner merekomendasikan persempit sudut atau buat lebih menjauh alurnya dari lubang buang (exhaust port) Untuk lebar dimensi lubang transfer jika berniat memperlebar disarankan hanya kurang dari 1 mm pemapasannya dan sebaiknya hanya pada ujung bawah silinder saja (titik antara ruang crangcase) sementara atasnya jangan, ini bertujuan supaya tingkat ke vakuman dan kepadatan gas di ruang crangcase (bekennya di sebut kompresi primer) terjaga dan aliran gas menuju permukaan piston saat TMB tetep kuat. Haluskan dan buang permukan di sekitar transfer port yang di kiranya kasar dan ber-nat atau undak. Lubang Bilas Seperti namanya lubang bilas yakni untuk filtering/mengolah kembali gas yang belum terbakar. Berfungsi juga sebagai booster port untuk transfer suply gas dari ruang crangcase. Sebagai penyimbang gas yang di suply melalui lubang transfer dengan memberi tahanan atau perlawanan supaya gas tetap ada (sengaja di jebak) di atas permukaan piston untuk di hantarkan ke head silinder lalu di kompres, di bakar, dan di buang. Membuat jalur alternatif untuk gas yang tidak terbakar. Pada bagian ini sebaiknya tidak di porting ulang cukup dengan membuang nat dan menghaluskan permukaannya saja. Tips dan trik mengenai porting ulang silinder di atas hanya sebagai acuan aman saja bagi yang nekat melakukan tuning mesin motornya sendiri. Untuk ukuran porting pas nya sesuai dengan merk motor silahkan di sesuaikan sendiri karena mencari setingan pas untuk mesin yang sudah semi korek harian atau full korek mempengaruhi banyak hal, seperti : Turbelensi knalpot Pengapian yang relatif konstan (tidak harus selalu besar). Komponen/spare part yang masih layak pakai Perbanding gir rantai belakang dan gir box. Diameter dan jenis karburator yang di pakai. Nilai angka atau besaran lubang Pilot-Jet dan Main-Jet yang sesuai dengan kebutuhan konsumsi mesin dan kemampuan pengapian membakarnya. Dengan konsekwensi dan disiplin yang tinggi pada suatu pekerjaan tuning mesin maka tingkat kegagalan dari trial dan error kecil kemungkinannya. Selamat mencoba dan mengaplikasikannya sobat tuner dan rider 2 stroke engine.

Cara korek harian jupiter z tahun 2006

Ada tiga jurus bikin motor jadi kencang,salah satunya lo bisa liat besutan gue jupiterZ tahun 2006. besutan gw ini semuanya masih bawaan pabrik tidak ada yang gw ganti. sebelum gw jelasin tiga jurus bikin motor jadi kencang,pertama-tama lo harus tau mau di bawa kemana arah acuan lo? lo mau bikin standar tapi kencang yang biasa gw sebut kohar (korekan harian) apa lo mau yang lebih dari itu,semua itu ada jawabannya tergantung kalian dan modal kalian. JURUS PERTAMA (CARBURATOR) Kita bermain simpel,artinya kita usahakan bermain yang tidak mengeluarkan biaya banyak contohnya kita bermain di CARBURATOR. biasanya motor bawaan pabrik respon awal sangat galak tapi untuk melaju kencang sangat sulit,itu dikarnakan sepuyer yang dipakai berukuran kecil sehingga pasokan bensin kurus(kurang) motor jadi gesit di putaran bawah tapi top speednya loyo. semua itu bisa diatasi dengan mengganti sepuyer pada karburator dengan ukuran yang lebih besar dari standarnya,tapi jangan asal ganti,karna dapat mengakibatkan motor jadi berebet. JURUS KEDUA (PENGAPIAN) Di dalam motor standar,pengapian sudah di tentukan atau sudah di batasi dari pabrik atau sering kita sebut pengapian LIMITER. Dan itu bisa diatsi dengan mengganti CDI standar dengan CDI racing,bagi yang tidak mau mengganti CDI bisa di akali dengan menggeser pengapian. Cara menggeser pengapian itu juga sangat mudah,kita tinggal melepas bagian magnet dan menggeser pulser dengan cara mencoak lubang kedudukan pulser,tapi jangan sembarangan menggeser karna dapat berakibat motor susah hidup. JURUS KE TIGA (CAMSAFT) Camsaft atau sering kita sebut NOKEN AS sangat berperan penting dalam mesin berbasis 4TAK sedangkan untuk mesin berbasis 2TAK di tentukan oleh porting,untuk yang satu ini saya tidak bisa mengulas lebih dalam dikarnakan saya takut kalian belum mengerti derajat untuk merubah camsaft untuk mesin 4TAK dan juga berapa milimeter untuk mengangkat porting untuk mesin 2TAK semua itu harus dengan pembelajaran yang serius dan sungguh-sungguh.

Cara Merawat Sepeda Motor 2 Tak

1. Oli Samping Selain menggunakan pelumas guna melancarkan kinerja gigi-gigi pada komponenya, motor 2 tak menggunakan tambahan pelumasan lainnya berupa oli samping guna melumasi bagian piston, setang seher, serta laher bearing as krug. Pastikan kondisi oli samping jangan sampai kering atau kosong. Atur volumenya dengan takaran yg sesuai yaitu tidak terlalu irit dan tidak pula terlalu boros (terlalu irit = Overheat/kepanasan, Terlalu boros = motor mbrebet dan asap ngepul). didalam hal oli samping di motor 2 tak boleh dibilang merupakan hal yang wajib dan mutlak diperlukan. 2. Karburator Melakukan servis rutin pada komponen ini, terutama ketika sering digunakan pada kondisi kotor dan berdebu. 3. Blok dan Head Melakukan pembersihan rutin pada komponen ini, dari sisa kotoran atau kerak hasil pembakaran. Harus diingat bahwa pada bagian ini banyak terdapat sisa kerak hasil pembakaran oli samping dan minyak jadi kondisinya harus tetap bersih. 4. Aki/Accu Memeriksa kondisi air aki (akibasah) dan pastikan dalam keadaan berfungsi menyuplai arus listrik yang baik, terutama yang menggunakan sistim kelistrikan cdi tipe DC. Jangan biarkan air accu melewati batas maksimum dan minimum yang akibatnya bisa mempercepat kerusakan pada sel-sel accu. Tambahkan aki pada pagi hari. Jangan biarkan baterai atau accu yang sudah mulai melemah, segeralah menggantinya, bukan hal baik jika anda tetap memaksa menggunakannya. Jika tetap dipaksakan kedua kutub positif dan negatif akan mengeluarkan korosi (serbuk putih) yang akan menjalar ke bagian kabel-kabel utama yang menghubungkan arus listrik ke saluran lampu, dinamo, atau bagian-bagian lainnya. Jika memang motor anda mengalami hal tersebut, arus listrik yang dihantarkan baterai atau accu tidak sempurna akan menyebabkan kerusakan pada komponen dinamo, kontak mesin maupun switch lampu. Satu hal yang perlu diperhatikan jika accu sudah lemah atau tidak mampu di starter dan distarter, jangan memaksa mendorong sepeda motor untuk menghidupkannya sebab hanya akan merusak gigi transmisi. 5. Radiator. Pada jenis motor 2 tak yang menggunakan Radiator/pendingin air seperti Kawasaki Ninja, pastikan kondisi dan volume air raditor dalam keadaan cukup Guna menghindari kelebihan panas. 6. Pemanasan. Biasakan melakukan pemanasan pada kendaraan sebelum digunakan, apalagi setelah tidak digunakan lebih dari 6 jam, atau pada suhu ekstrim seperti pada waktu pagi hari. Hal ini dimaksudkan guna memberikan pelumasan terlebih dahulu pada komponen yang akan bergerak nantinya. 7. Cek Kondisi Oli Oli mesin ini sangat penting peranannya untuk melumas komponen-komponen mesin, seperti stang seher, seher, dan ring seher, kruk as dan noken as atau stang klep. Jika keberadaan minyak pelumas sudah berwarna kehitam-hitaman atau kelenturan daya lumasnya berkurang, maka sebaiknya diganti. Ganti oli secara berkala dan gunakan sesuai dengan rekomendasi pabrikan. 8. Periksa Rantai dan Gir Jangan biarkan rantai terlalu kendor, atau terlalu kencang. Terlalu kendor bisa membuat rantai copot dari girnya, sementara terlalu kencang bisa mengakibatkan putus rantai. Cek juga kondisi gir, jika sudah tajam segera ganti karena jika tidak rantai bisa tiba-tiba putus. Bahaya kan, kalo lagi ngebut tiba-tiba putus rantai? 9. Periksa Kabel Koil dan Busi Perhatikan keberadaan kabel koil yang menghubungkan arus listrik ke busi. Cepat ganti kabel yang kelihatannya sudah cukup umur dan banyak terlihat keretakan dan pengerasan pada kabel. Jangan lupa perhatikan keberadaan busi karena busi sangat vital untuk kelancaran sebuah mesin kendaraan. 10. Perhatikan Selang Bensin Selang bensin ke karburator juga merupakanm komponen yang layak diperhatikan. Jangan membiarkan kondisi selang bensin mengeras atau terjadi retakan-retakan, karena bagian dalam selang bisa jadi sudah tidak elastis dan mengakibatkan serbuk kotoran yang berasal dari selang terbawa ke karburator. Pada akhirnya akan terjadi penyumbatan suplai bensin dari tanki ke karburator sehingga mengganggu sistem pembakaran. 11. Panaskan Mesin paling lama 2 Menit Panaskan mesin sebelum motor dijalankan, tak perlu lama-lama cukup 1-2 menit agar sirkulasi oli bisa melumasi seluruh bagian dalam mesin yang bergerak. Jangan terlalu lama memanaskan karena akan membuat pipa knalpot menguning selain itu Anda pasti tak mau buang-buang bensin khan?. 12. Periksa tekanan angin ban Jangan terlalu keras dan juga jangan kurang karena bisa berakibat kembang ban motor rusak. 13. Gunakan Selalu Sparepart Asli Lebih baik mahal sedikit, tapi puas dan tahan lama daripada memakai yang tidak asli, meski murah tapi tapi daya tahan kurang

modifikasi minimalis vixion

korek harian 2 tax



Salam kenal OP. Saya punya Satria 120 R 2001. Bisa nggak ya dibikin kencang, tapi tetap menggunakan komponen standar?

Thanks atas infonya. Semoga OP makin mak nyussss.
INDRA, SURABAYA

Bisa, Bro! OP punya rumusan mujarab bikin kencang Suzuki Satria 120 dengan hanya mengandalkan komponen standar. Langkah ini menurut OP malah lebih mak nyuss ketimbang salah pilih part racing.

Salah pilih part racing? Yup. Dari beberapa kasus yang OP temui ada sobat pemakai Satria 2-tak yang menggunakan knalpot 3V3 dan karbu PE 28 mm. Menurut OP nih, kedua part tadi nggak cocok buat Satria. Kenapa?

Itu karena basis mesin Satria adalah mesin yang tipikal mesin rpm tinggi. Maksudnya mesin bertenaga di putaran tinggi. Itu bisa dilacak dengan ringannya putaran mesin Satria 120 menuju rpm tinggi.

Nah, itu jadi nggak matching dengan knalpot 3V3 yang juga punya karakter buat dongkrak rpm. Yang terjadi adalah karakter tenaga mesin torsinya jadi kecil dan mengais torsi tinggi ketika di rpm tinggi mendekati puncak. Itu pun torsinya masih tergolong rendah. Menurut OP, mending pasang knalpot bawaan Satria, lantas dimodifikasi semisal dengan dibedel.

Begitu juga pemilihan karbu PE 28 mm. Susah lho ketemu settingannya buat Satria karena bentuk jarumnya yang relatif runcing.

Bentuk jarum seperti itu bahkan menghasilkan campuran bensin dan udara yang kaya di putaran atas. Sedangkan di putaran bawah dan tengah malah cenderung bikin campuran kering. OP menyebut dua contoh ini sebagai salah pilih part racing.

Nah, daripada keluar duit banyak tapi hasil gak maksimal, kenapa gak memaksimalkan komponen standar Satria saja, seperti yang akan OP beberkan berikut.

Terbukti ampuh karena telah terbukti di event balap OMR Suzuki kelas Satria 120 Standar. Tetapi awas, meski cuma bermodal komponen standar hasilnya bisa bikin sobat kaget.

Itu karena peningkatan performanya dijamin drastis. Sebagai gambaran, top speed standar yang kisarannya 115-125 km/jam bisa menjadi 150-160 km/jam!

Oke langsung praktik. Pertama sebelum dikorek street performance atau korek harian, komponen motor mesti dijamin sehat dulu. Artinya, as kruk center, sil as kruk rapat, dan tentu saja kondisi seher dan ringnya juga masih oke. Singkatnya, kompresi masih rapat… pat!

Selanjutnya kop dan blok digarap. Blok bagian bawah dibabat 0,3 mm. Tujuannya agar posisi muka piston gak terlalu tenggelam saat TMA. Dengan cara ini sekaligus seperti menaikkan posisi lubang transfer.

Dan karena mengutak-atik lubang transfer itu perkara sulit. Butuh ketelitian juga bor tune yang bermata L maka kali ini kita tinggal saja lubang transfer. Biarkan saja standar.

Berbeda dengan lubang exhaust. Wajib digarap, Bro. Gak perlu dilebarin, sebab berisiko ring seher jadi gampang jebol dan bersuara kasar. Hanya ketinggiannya saja yang perlu disikat. Dari standarnya dipersingkat menjadi sekitar 26 mm.

Dengan naiknya tinggi lubang buang maka kompresi pun anjlok. Untuk meraihnya kembali, kop silinder harus dikepras. Setidaknya 1,5 hingga 1,8 mm. Tetapi mesti diingat bentuk kubah dan squish wajib hukumnya dikembalikan seperti spek standar.

Lanjutkan dengan menggarap knalpot. Tetap biarkan standar hanya dalemannya saja yang dibobok. Alias dibedel bersih. Untuk silencer, pipa sarangan pakai ukuran diameter 19 mm. Mesti diingat pipa sarangan ini asalnya dari ram-raman alias pelat berlubang halus. Bukan dari pelat yang dilubangi dengan api las. Dan jangan lupa untuk mengisi dengan glasswool.

Berikutnya ganti gir belakang. Turunkan hingga 3 mata. Sehingga dari standarnya final gear 13/41 menjadi 13/38.

Terakhir ya setting karburator dan pengapian. Spuyer pilot dan main jet mesti naik. Cuma untuk pilot cukup naik satu step dari 17,5 menjadi 20. Sedangkan untuk main-jet bisa naik 2 step bahkan hingga 3 step. Jadi dari 90 menjadi 100 atau 105 bahkan hingga 110. Angka ini tentu saja yang namanya setting harus dicari yang terbaik.

Oh ya, setelan angin biasanya akan ketemu di angka bukaan 1 hingga 1,5 putaran. Dan boks filter sebaiknya dilepas atau minimal filternya dicopot.

Atau Prend bisa mencoba mengganti jarum karbu dengan milik F1Z-R. Karakter jarum F1Z-R lebih gemuk. So jika jarum ini diaplikasi dan dikawinkan dengan ubahan di atas kemungkinan besar spuyer pilot jet bisa tetap pasang standar.

Sedang pengapian, timing cukup diset lebih maju. Caranya dengan menggeser posisi pulser searah jarum jam. Jadi lubang untuk baut pengikat mesti dicoak. Posisi pergeseran sekitar 1-1,5 mm.

Gimana, mau coba ramuan Satria 120 ini dari OP?


Sumber: OTOPLUS (Rubrik Kontek) Juli 2010
Gambar lengkap dapat di lihat di Tabloid OTOPLUS